Fraksi PAN Dukung Penambahan Komisi di DPR RI untuk Tingkatkan Pengawasan
Migor Mahal, Guspardi Gaus: Hentikan Ekspor CPO dan Tindak Tegas Spekulan
Fraksipan.com – Tingginya harga minyak goreng membuat anggota DPR dari fraksi PAN Gupardi Gaus angkat bicara.
Ia menilai Kelangkaan dan masih tingginya harga minyak goreng di hampir seluruh wilayah Indonesia disebabkan oleh terhambatnya pasokan dari distributor serta ulah para spekulan.
Menurut informasi dari Kementerian Perdagangan sejak diterapkannya kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) pada 14 Februari 2022 lalu, tercatat minyak goreng murah hasil kebijakan DMO sudah mencapai 415 juta liter sampai tanggal 8 maret 2022.
“Artinya, ketersediaan minyak goreng murah itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 2 bulan ke depan. Namun kenyataan dilapangan minyak goreng masih langka dan mahal. Ini pertanda bahwa kebijakan DMO yang diterapkan Kemendag tidak berjalan dengan efektif,” ujar Guspardi Gaus Selasa (15/3/2022).
Ia menegaskan, Pemerintah jangan hanya sekadar membuat kebijakan, tetapi harus memastikan diterapkannya kebijakan tersebut di pasar.
Sebab ia berpendapat, Kemendag perlu mengumumkan secara terbuka kepada publik perusahaan yang tidak mematuhi Domestic Market Obligation (DMO).
Harus dilakukan tindakan tegas seperti pencabutan izin usaha guna penegakan aturan kepada perusahaan yang dengan sengaja mengabaikan aturan dari Pemerintah.
Kemudian, perlu dilakukan investigasi tentang kemungkinan praktek eksport minyak goreng secara illegal atau diselundupkan.
Raibnya minyak goreng diduga ulah para spekulan yang ingin meraup untung lebih disebabkan harga di luar negeri lebih mahal.
“Lakukan gerak cepat dan tepat dengan berkoordinasi bersama aparat penegak hukum guna mengungkap indikasi praktek penyelundupan minyak goreng ke luar negeri, kemudian lakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum, papar anggota Baleg DPR ini.
Dilain sisi, semestinya pemerintah agar dapat menghentikan sementara ekspor CPO guna memastikan adanya kepatuhan para produsen untuk memastikan kebutuhan minyak goreng domestik betul-betul aman dan terkendali. Dan semua persoalan diatas harus segera di urai dan diatasi dengan tuntas.
“Apalagi sebentar lagi mau masuk puasa ramadhan dan kemudian Idul fitri,” pungkas anggota Komisi II DPR ini.