Guspardi: Nilai-nilai Pancasila Harus Menjadi Jati Diri Masyarakat Indonesia

 Guspardi: Nilai-nilai Pancasila Harus Menjadi Jati Diri Masyarakat Indonesia

Fraksipan.com – Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus menegaskan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah final dan lahir dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai yang tekandung dalam sila pancasila harus menjadi jati diri dan karakter bangsa Indonesia.

 

“Pancasila merupakan kumplai yang dijadikan karakter sebagai pandangan dan pedoman hidup masyarakat Indonesia,” ujar Guspardi dihadapan peserta sosialisasi yang diadakan di aula kantor Wali Nagari Ladang Laweh, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (11/9/2022).

 

Politikus PAN itu menjelaskan bahwa pancasila bukan hanya sekedar ideologi, tetapi juga sebagai budaya, falsafah hidup dan dasar negara yang harus tertanam dalam jiwa dan semangat masyarakat Indonesia.

 

Jadi, ketika membicarakan pancasila jangan hanya sekedar retorika. Namun harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Legislator asal Sumatera Barat itu pun juga menambahkan, bagi masyarakat minang nilai-nilai pancasila tidak perlu diragukan lagi.

 

Para tokoh bangsa yang berasal dari minangkabau mulai dari M.Hatta, Syahrir, M.Yamin dan Agus Salim adalah bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dengan kelahiran Pancasila di bumi nusantara ini.

 

Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam ke lima sila pancasila juga sudah diejawantahkan oleh masyarakat minang dalam kehidupan sehari-hari sejak dulu kala.

 

Lebih lanjut dirinya pun menjabarkan sila demi sila yang ada. Sila pertama, yaitu ketuhanan yang Maha Esa. Bagi orang Minang adalah merupakan karakter atau jati diri bahkan menjadi filosofi dalam hidup dan kehidupannya yang terpatri dalam falsafah  “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.

 

Sila kedua bagi orang Minang hidup dengan semangat keadilan sebagaimana dalam pepatahnya “Barek samo di pikua ringan samo di jinjiang”

 

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Di Sumatera Barat suasana sangat damai dan tentram. Pendatang diterima dengan baik dan tidak pernah ada persekusi terhadap pendatang, apapun suku, agama atau rasnya.

 

Sementara Sila keempat dimana sifat ini sudah berurat berakar dalam diri orang Minang. Bermusyawarah untuk mencapai mufakat sudah diterapkan dari jaman nenek moyang orang Minang.

 

Sila kelima prinsip keadilan sosial ini sudah turun temurun dipraktekkan orang Minang dengan berpegang pada prinsip “Mandapek sama balabo, kahilangan samo marugi, maukua samo panjang, manimbang samo barek.

 

Oleh karena itu, Guspardi juga menuturkan Pancasila mesti senantiasa digelorakan dengan konsisten dan berkesinambungan sebagai laju hidup sehari-hari bangsa ini serta selaras antara perkataan dengan perbuatan.

 

” Artinya, pancasila itu tidak cukup hanya dengan diucapkan saja , tapi mesti diterapkan dalam sendi- sendi kehidupan sehari-hari “, pungkasnya.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − twelve =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.