Ketua Fraksi PAN Sampaikan Dukacita atas wafatnya Buya Syafii Maarif

 Ketua Fraksi PAN Sampaikan Dukacita atas wafatnya Buya Syafii Maarif

Fraksipan.com – Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay yang juga Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah 2010-2014Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah 2010-2014 menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat, 27 Mei 2022 .

”Saya sangat berduka atas wafatnya ayahanda Syafii Ma’arif. Beliau memiliki tempat khusus di dalam hati sanubari saya. Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa beliau adalah orang tua saya, guru saya, mentor dan senior saya di Muhammadiyah, ” kata Saleh Partaonan Daulay dalam pernyataan tertulisnya kepada Waspada, Jumat (27/5/2022) di Jakarta.

“Saya banyak berinteraksi dengan beliau saat masih menjabat Ketua Umum PP. Muhammadiyah. Tidak hanya di Muhammadiyah, saya juga dipercaya oleh beliau untuk menjadi direktur program di Ma’arif Institut. Ketika saya menjabat Ketua Umum PP. Pemuda Muhammadiyah, beliau sering sekali memberi nasehat. Nasehatnya selalu tajam, geniune dan kritis. Arahnya, bagaimana agar kami generasi muda memiliki kepekaan tinggi terhadap dinamika sosial, ekonomi, politik di Indonesia, ujar Saleh.

Saleh Daulay mengaku terakhir berkomunikasi dengan beliau sebelum masuk rumah sakit. Waktu itu, beliau meminta Saleh membeli buku HAMKA & ISLAM: Reformasi Kosmopolitan di Dunia Melayu’.

Selain karena sejalan dengan isu dunia Melayu yang juga menjadi tema penelitian saya, Buya juga ingin agar saya bisa membumikan profile Hamka dalam politik dan kehidupan sosial.

“Itulah buya. Tidak pernah lupa pada kami.Selalu tulus memberi nasehat. Dulu, waktu banyak orang pindah-pindah partai, dia bilang ke saya. Kamu jangan loncat-loncat. Sekali di PAN tetap harus di PAN. Kalau pindah-pindah, itu menandakan sikap pragmatisme yang tidak berujung”, kenang Saleh Daulay.

Sekarang beliau telah wafat, banyak warisan yang ditinggalkan. Karya tulis banyak yang sudah ditorehkan. Banyak sudah orang yang mengkaji pemikiran beliau dalam bentuk skripsi, tesis, bahkan desertasi. Tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Ini menunjukkan pengakuan luar biasa dari dunia akademisi atas kontribusi beliau bagi Indonesia, tandas Saleh Daulay.

Tidak hanya itu, kenang Saleh Daulay, beliau adalah sosok yang sangat disegani. Para politisi akan sangat mendengar beliau. Bahkan tidak jarang, mereka datang secara khusus untuk meminta nasehat. Seperti biasa, Buya akan menyampaikan nasehat secara tegas, lugas, dan bermartabat. Dia memberi nasehat bukan untuk mengharapkan sesuatu. Semuanya selalu dilakukan dengan ketulusan.

Sikap ini terpatri sejak lama. Mungkin karena pengalaman hidup yang dijalaninya. Dia menganggap bahwa apa yang diraihnya hari ini jauh dari apa yang pernah dibayangkan sebelumnya, tambahnya.

Dulu beliau sangat susah. Sampai-sampai, beliau pernah bilang seperti ini, “Kalau bukan karena belas kasihan ombak, maka tidak mungkin saya terhempas ke tepian pantai”. Begitulah ungkapan yang disampaikan untuk menggambarkan keprihatinan hidupnya.

Menurut Saleh Daulay kecintaannya pada bangsa ini adalah bagian dari rasa syukurnya. Dia merasa bahwa berbagai ketidakadilan, kesenjangan, konflik dan kekerasan harus diakhiri. Indonesia harus menjadi rumah bagi semua.

Tidak boleh ada diskriminasi. Tidak boleh ada yang ditinggalkan. Semua harus diperlakukan sama, setara, dan adil.

“Saya yakin, semua kontribusi pemikiran dan aktivitas beliau selama ini akan menjadi amal kebajikan. Kami akan rindu padamu Buya. Banyak pekerjaan dan nasehatmu yang masih perlu dibumikan. Selamat jalan dan semoga Allah memberikan ridha dan ampun, ” tutup Saleh Partaonan Daulay.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ten + 6 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.