Abdul Hakim Bafagih Ingatkan Kepala BKPM: Kita Banyak Gunakan Zoom dan Tiktok, Kenapa Tak Diminta Investasi?

 Abdul Hakim Bafagih Ingatkan Kepala BKPM: Kita Banyak Gunakan Zoom dan Tiktok, Kenapa Tak Diminta Investasi?

Fraksipan.com – Tingginya tingkat penggunaan aplikasi zoom dan tiktok di Indonesia, mendapat sorotan dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Ketua Kelompok Fraksi Partai Amanat Nasional (Poksi PAN) Komisi VI DPR RI Abdul Hakim Bafagih menyoroti kinerja BKPM. Ia mempertanyakan mengapa BKPM tak berupaya serius menggaet perusahaan penyedia aplikasi yang sangat populer selama masa pandemi Covid-19 ini untuk berinvestasi di Indonesia.

“Padahal kalau kita dibandingkan dengan Singapura, baik dari sisi jumlah pengguna maupun jumlah revenue antara Singapura dengan Indonesia, jelas lebih banyak di Indonesia. Kita ini sangat potensial, tapi ternyata kalah siap. Itu merupakan sebuah tamparan secara langsung pada kita semua, khususnya BKPM,” ungkap Hakim dalam Rapat Kerja yang digelar di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (22/09/2020) siang.

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan raksasa teknologi seperti Tencent Holdings, ByteDance, Zoom, dan Twitter berencana berinvestasi di Singapura. Mereka mengikuti jejak Facebook dan Google yang telah membangun pusat data di Singapura dengan nilai masing-masing USD 1 miliar dan USD 850 miliar.

Padahal, pengguna di Indonesia jauh lebih besar daripada Singapura. TikTok dan Facebook misalnya, mencatatkan masing-masing 30,7 juta dan 140 juta pengguna di Indonesia. Sementara di Singapura, total jumlah pengguna dua aplikasi ini jelas tak sampai 10 juta.

Legislator milenial itu lantas berharap, pada Tahun Anggaran 2021 mendatang, kinerja itu bisa diperbaiki. Ia melihat ada dua mata anggaran yang cukup besar di Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal dan Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang dapat digunakan untuk menjaring potensi-potensi investasi baru.

“Ini kalau ditotal jumlahnya mendekati Rp 300 Miliar. Mudah-mudahan kita bisa efektiflah. Jadi kita bisa grab potensi-potensi yang dimiliki oleh negara kita,” ungkap wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII itu.

Ia juga mengingatkan agar jangan sampai potensi-potensi yang ada di Indonesia justru dimanfaatkan dan lebih menguntungkan negara-negara lain. “Hal ini harus menjadi catatan tersendiri bagi BKPM,” pungkas Abdul Hakim Bafagih.

editor

Artikel terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen − 17 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.